Monday, October 19, 2015

Phasa dan Pengkabelan dalam distribusi power AC

Transmisi power AC selalu dalam tegangan tinggi dan paling banyak menggunakan sistem 3 Phasa. Penggunaan sistem 1 Phasa sangat terbatas. Transmisi power dalam 1 Phasa hanya digunakan dalam jarak yang relative pendek dan bertegangan kecil.


6 Sistem Distribusi power AC
  1. 1 Phasa, 2 Wire
  2. 1 Phasa, 3 Wire
  3. 2 Phasa, 3 Wire
  4. 2 Phasa, 4 Wire
  5. 3 Phasa, 3 Wire
  6. 3 Phasa, 4 Wire


    1 Pasha, 2 Wire Sistem

    Terlihat dalam gambar 1(a) dan (b), dalam gambar 1(a) salah satu dari dua wire sebagai ground sedang dalam gambar 1(b) bagian tengah dari gulungan phasa sebagai ground.

    Gambar 1. 1 Phasa 2 Wire sistem
     1 Phasa, 3 Wire Sistem

    Sistem 1 Phasa, 3 Phasa sangat identik dengan prinsip sistem 3 Wire DC. Seperti dapat  dilihat dalam gambar 2, Wire/kabel ketiga sebagai netral disambung ke bagian tengah dari lilitan sekunder trafo dan grounding untuk melindungi personel dari tegangan kejut saat insulasi trafo rusak atau bagian sekunder tersambung dengan kabel phasa.
     
    Gambar 2. 1Phasa, 3 Wire sistem
     2 Phasa, 3 Wire sistem

    Sistem ini masih dipakai di beberapa tempat. Wire ketiga diambil dari sambungan kedua phasa gulungan.

    Bila tegangan antara wire ketiga/netral dengan salah satu dari wire phasa adalah V, Maka tegangan antara wire Phasa adalah V dikalikan akar 2.

    Bila membandingkan kedua phasanya, sistem 4 wire dan 3 wire memiliki cacat yang menyebabkan ketidakseimbangan tegangan karena drop tegangan simetris pada bagian netral.
     
    Gambar 3. 2 Phasa, 3 Wire sistem
     
    2 Phasa, 4 Wire sistem

    Seperti dapat dilihat pada gambar 4, Keempat wire diambil dari masing-masing ujung kedua phasa gulungan dan titik tengahnya disatukan. 
    Tegangan dari kedua gulungan adalah pengkwadratan satu dengan lainnya. dan titik tengahnya (junction point) bisa digroundkan atau tidak.
     
    Bila tegangan antara dua wire dari phasa gulungan adalah V, maka tegangan antara satu wire phasa 1 dan satu wire dari phasa 2 adalah 0.707V.
     
    Gambar 4. 2 Phasa, 4 wire sistem.




     3 Phasa, 3 Wire sistem

    Sistem 3 phasa ini yang paling sering digunakan. sistem 3 wire dapat dihubungkan secara delta maupun star yang mana titik starnya biasanya di groundkan. Tegangan antar jalur dalam koneksi delta adalah V dan akar 3 dikalikan V pada koneksi star, yangmana V adalah tegangan pada setiap phasa.

    Gambar 5. 3Phasa, 3 wire sistem.

    3 Phasa, 4 Wire sistem
     
    Ngantuk ..... lanjut sesuk meneh rek !!